Monday, February 15, 2021

Setting IPv4 Static di Windows 10

 Hallo...

Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan setting IP manual pada jaringan yang saya buat dengan topologi pear-to-pear atau hanya ada dua PC yang saya hubungkan dengan kabel LAN (UTP) diamana PC 1 akan saya berikan IP 192.168.1.1 dengan netmask 255.255.255.0 atau bisa kita sebut /24 dan PC 2 dengan IP 192.168.1.2 dengan netmask yang sama juga yaitu 255.255.255.0 untuk default gateway sebenarnya tidak usah di isi tidak apa apa, untuk kalian yang belum tau topologi pear-to pear kira kira seperti ini.


Oke jadi langsung ke konfigurasi nya.

1.  Pertama kita masuk ke control panel bagian Network Conection atau agar lebih mudah kalian bisa klik windows + R dan masukan ncpa.cpl lalu enter maka akan masuk ke bagian Network Conection.


2.   Jika sudah masuk kita klik nama perangkat jaringan yang di guanakan disini saya menggunakan ethernet lalu klik kanan dan pilih properties, lalu akan muncul jendela baru disni kita pilih Internet Protokol Version 4 (TCP/IPv4) dengan klik 2 kali maka akan mucul jendela baru lagi, disini kita ubah dari Obtain an IP address automatically menjadi Use the following IP address.



3.   Lalu di PC 1 saya masukan IP 192.168.1.1 dengan netmask 255.255.255.0 lalu klik OK dan OK lagi.


4.   Lakukan hal yang sama untuk PC 2 bedanya di sini kita masukan IP 192.168.1.2 dengan netmask yang sama yaitu 255.255.255.0, lalu klik OK dan OK kembali.


5.   Sampai disni prtsres konfigurasi IP sudah selesai, kita bisa memulai pengecekan dengan melihat IP kita melalui CMD dengan mengtikan perintah “ipconfig” jika berhasil maka akan muncul IP yang kita masukan tadi, kita juga bisa melakukan ping ke IP sendiri, lakukan hal yang sama untuk ke dua PC “ping 192.168.1.1” untuk PC 1 dan “ping 192.168.1.2” untuk PC 2.


6.  Jika PING ke IP sendiri sudah berhasil kita bisa melakukan ping ke PC teman dengan memasukan IP teman “ping 192.168.1.2” untuk melakukan PING dari PC 1 ke PC 2 dan “ping 192.168.1.1” untuk PING dari PC 2 ke PC 1.  


7.  Keberhasilan konfigurasi setting IP static ini bisa di tandai dengan PING yang berhasil baik itu ke PC sendiri maupun ke PC teman.

Jadi seperti itulah caranya, apabila ada yang kurang faham atau ada kesalahan penulisan bisa di diskusikan melalui grup WA disini

Membuat VLAN MikroTik Router OS di GNS3

 Hallo....

Kali ini saya akan membagikan cara membuat VLAN di MikroTik, sudah kita ketahui bersama kalau MikroTik adalah salah satu brand perangkat jaringan yang cukup baik, tapi untuk praktek kali ini kita tidak perlu membeli alatnya, yang kita butuhkan hanyalah software simulasi jaringan bernama GNS3 di mana di dalam Aplikasi tersebut kita bisa membuat jaringan LAB sendiri bahkan kita bisa menambahkan komputer dengan OS yang kita mau dengan menggunakan aplikasi virtual machine seperti Virtualbox atau VM ware. Tapi dalam praktek ini saya hanya perlu menambahkan Router MikroTik versi 6.48.1 yang bisa kalian downlaod disini dan untuk kalian yang belum tau cara untuk menambahkanya di GNS3 kalian bisa lihat caranya disini.

Oke langsung saja ke caranya.

1.      Pertama kita buat dulu topologinya seperti di bawah ini.


2.   Jika sudah hidupkan semuanya degan klik segitiga berwarna hijau yang terletak di kiri atas. Jika sudah kita mulai konfigurasi di Router MikroTik, kali ini kita akan mengkonfigurasi dengan CLI bukan dengan winbox lagi.

3.      Pertama kita akan membuat VLAN

[admin@MikroTik] > interface vlan add vlan-id=10 interface=ether5 name=vlan10
[admin@MikroTik] > interface vlan add vlan-id=20 interface=ether5 name=vlan20
[admin@MikroTik] > interface vlan print
Flags: X - disabled, R - running, S - slave
 #    NAME                                          MTU ARP        VLAN-ID INTERFACE
 0 R  vlan10                                       1500 enabled         10 ether5
 1 R  vlan20                                       1500 enabled         20 ether5

Disini saya membuat dua VLAN di interface ether5 yaitu vlan10 dan vlan20, lalu kalian bisa mengeceknya dengan perintah “interface vlan print” dan jika berhasil akan memberikan output yang sama persis seperti di atas.

4.  Kedua adalah konfigurasi untuk memberikan ip ke interface, disini kita akan memberikan ke interface vlan bukan interface fisik.

[admin@MikroTik] > ip address add address=10.10.10.1/24 netmask=255.255.255.0 interface=vlan10
[admin@MikroTik] > ip address add address=10.10.20.1/24 netmask=255.255.255.0 interface=vlan20
[admin@MikroTik] > ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
 #   ADDRESS            NETWORK         INTERFACE
 0   10.10.10.1/24      10.10.10.0      vlan10
 1   10.10.20.1/24      20.20.20.0      vlan20

Disini saya memberikan ip 10.10.10.1/24 untuk vlan10 dan 10.10.20.1/24 untuk vlan20, kalian juga bisa melihat hasilnya dengan perintah ip address print

5.   Jika masing masing vlan sudah di beri ip kita tinggal membuat dhcp server untuk masing masing vlan nya.

Saat membuat dhcp-server dengan setup kalian hanya tinggal mengisi interface mana yang akan kalian buatkan dhcp-server dan memasukan dns servers disini saya masukan 8.8.8.8, selanjutnya kalian tinggal menekan tombol enter.

6.  Sampai disini konfigurasi Router MikroTik sudah selesai, sekarang kita akan melanjutkan konfigurasi di Mikrotik yanga akan saya fungsikan menjadi switch manageable atau akan saya sebut MikroTik Switch.

Disini saya pertama kali akan membuat membuat bridge dengan perintah “interface bridge add name=bridge-vlan vlan-filtering=yes” , lalu kita bisa melihat hasilnya dengan perintah “interface bridge print” dan jika berhasil akan mucul seperti gambar diatas.

7.    Jika bridge sudah di buat selanjutnya kita akan memasukan port yang terhubung baik itu ke client maupun ke Router.

Karena disini semua port yang ada terhubung jadi saya masukan semuanya ke dalam bridge-vlan yang sudah kita buat tadi dengan perintah :

  •        interface bridge port add bridge=bridge-vlan interface=ether1 pvid=10 untuk ether 1 dan ether 2 juga sama tinggal mengganti nama interfacenya.
  •        interface bridge port add bridge=bridge-vlan interface=ether3 pvid=20 untuk ether 3 dan ether 4 juga sama tinggal mengganti nama interfacenya, pvid adalah vlan id jadi harus sama persis seperti vlan-id yang di buat pada langkah ke-3 di atas.
  •     interface bridge port add bridge=bridge-vlan interface=ether5 untuk ether 5 tidak perlu memasukan pvid karena ether 5 akan kita fungsikan sebagai interface trunking / tagged dimana interface itu adalah interface yang terhubung ke router bukan ke client.
  •          interface bridge port print untuk melihat hasilnya.

8.   Jika semua port yang di gunakan sudah masuk dalam satu bridge, serkarang kita akan konfigurasi vlan.

Di bagian ini kita akan memasukan port port yang satu vlan ke dalam bridge-vlan, perintahnya adalah : interface bridge vlan add bridge=bridge-vlan vlan-ids=10 tagged=ether5 untagged=ether1

  •          bridge= di isi dengan nama bride yang di buat pada langkah ke-6 tadi
  •          vlan-ids= dan untagged= saling berhubungan sesuai dengan langkah ke-7, di mana vlan-ids di isi dengan pvid yang sesuai dengan untagged / interface (port ke client).
  •          tagged= di isi dengan port atau interface yang menuju ke router.
  •          Lalu kita bisa melihat hasilnya dengan perintah “interface bridge vlan print

9.   Sampai disini konfigurasi sudah selesai kita bisa masuk ke console PC client dan meminta IP ke Router MikroTik dengan perintah “dhcp -r” jika berhasil kita akan medapatkan IP dan gateway sesuai dengan DHCP Server di langkah ke-5 tadi.


10.  Lalu kita juga bisa melakukan Ping Ke PC yang satu VLAN dan ke gateway.


Jadi seperti itulah caranya, apabila ada yang kurang faham atau ada kesalahan penulisan bisa di diskusikan melalui grup WA disini

Wednesday, February 10, 2021

Cara Install Ubuntu Server di Virtualbox

 Hallo......

Kali ini saya akan mengajak kalian untuk belajar server, tapi sebelum itu kita perlu menginstallnya karena saya hanya memiliki satu komputer jadi untuk menginstall server saya menggunakan virtualbox agar bisa menjalankan server, kali ini saya akan menginstall Ubuntu Server 20.04 yang bisa kalian downlaod disini tetapi jika kalian ingin menggunakan debian kalian bisa melihat cara installasinya disini.

Oke langsung saja ke caranya.

1. Untuk persiapan penginstallan Ubuntu Server di virtualbox saya samakan dengan persiapan penginstallan Debian 10 yang bisa kalian lihat disini dan yang saya rubah hanyalah  nama dan file iso yang saya download di situs resmi nya.


2.     Jika sudah mulai penginstallan akan muncul tampilan seperti ini, dimana kita diminta untuk memilih bahasa yang akan di guanakan disini saya pilih English kemudian klik enter.


3.     Karena saat ini sudah ada versi yang lebih baru, saya di tawarkan untuk update ke versi terbarunya, tapi disini saya menolak maka saya pilih Continue without updating.


4.   Lalu kita akan diminta memilih tipe keyboard karena sudah pas dengan keyboard saya maka disini saya langsung pilih done kemudian klik enter.


5.  Setelah keyboard kita akan diberikan pilihan untuk konfigurasi jaringan karena saya belum ingin mengkonfigurasi dan interface di virtualbox adalah NAT maka saya mendapatkan IP seperti itu, jadi saya pilih done kemudian enter.


6. Lalu proxy server, karena saya tidak memiliki proxy server jadi saya skip saja dengan mengosongkanya, dan memilih done lalu enter.


7.  Ini adalah tampilan untuk memilih mirror address, disni saya memakai defaultnya, walaupun sebenarya ada beberapa mirror local yang ada di Indonesia.


8.    Bagian ini adalah bagian pembagian partisi, kalian bisa memilih use an entri disk dengan klik enter atau space lalu enter jika ingin menggunakan seluruh hardisk, tapi kita juga bisa memilih Costume storage layout untuk mebuat beberapa partisi.


9.  Disini saya meilih untuk membuat beberapa partisi bukan menggunakanya semua, dimana saya membuat partisi dengan ukuran 2GB untuk swap dan 13,99GB atau sisanya untuk penyimpananya kemudian klik done dan Continue.


10. Lalu kita akan diminta untuk mengisi indentitas computer kita, kalian bisa isi sesuka kalian, yang paliang penting kalian harus mengingat username dan password kalian, lalu pilih done dan enter.


11.  Jika sudah kita akan di berikan pilihan apakah ingin menginstall openssh-server atau tidak, kalian bisa menginstallnya dengan memberikan tanda dengan klik enter atau space kemudian pilih done dan enter.


12.  Lalu kita akan di berikan pilihan lagi, apakah mau untuk menginstall beberapa service yang populer atau tidak, disini saya tidak memilih apapun dan langsung done enter.


13. Tunggu proses installasi, semakin banyak paket service yang kita pilih maka semakin lama waktunya, kalian bisa melihat semua posesnya di view full log dan jika sudah selesai akan di muncul tulisan reboot, dan klik enter maka Ubuntu akan reboot.


14. Jika muncul tulisan seperti ini jangan panik, kita tinggal matikan Ubuntu, remove file installasinya,dan hidupkan kembali.


15. Setelah ubntu dihidupkan kembali maka kita akan diminta login dengan username dan password yang kita buat tadi, dan dengan hal ini maka proses installasi Ubuntu server sudah selesai.


Jadi seperti itulah caranya, apabila ada yang kurang faham atau ada kesalahan penulisan bisa di diskusikan melalui grup WA disini

Tuesday, February 9, 2021

Cara Install dan Konfigurasi DHCP Server Debian di GNS3

 Hallo......

Kali ini saya akan membagikan cara install dan konfigurasi DHCP Server di Debian, di mana saya menggunakan Debian 10. DHCP Server adalah kepanjangan dari Dynamic Host Configuration Protokol adalah layanan untuk mengalokasikan IP ke client secara otomatis, jadi dengan layanan ini bisa memudahkan kita untuk memberikan IP ke clinet yang lumayan banyak karna jika kita memberikan IP secara manual atau sering di sebut IP Statistic pasti akan membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi dengan layannan ini pasti akan sangat membantu kita.

Oke langsung saja ke caranya

1.   Pertama kita buat dulu topologi di GNS3 seperti ini, kemudian hidupkan Debian 10 agar kita bisa mulai konfigurasi.


2.    Jika sudah kita masuk ke Debian dan login, lalu masuk sebagai super user dengan perintah “su -l”.


3.     Jika sudah menjadi super user kita akan mulai menginstall DHCP Server perintahnya adalah “apt -y install isc-dhcp-server”, di sini Debian meminta DVD-2 maka kita masukan DVD-2 kemudian tekan enter dan tunggu sampai proses selesai. Setelah penginstallan selesai akan muncul error seperti “Failed to start LSB: DHCP server” itu biasa terjadi karena belum ada konfigurasi nya.


4.  Jika penginstallan sudah selesai, kita akan melakukan konfigurasi di file /etc/dhcp/dhcpd.conf, perintahnya adalah “nano /etc/dhcp/dhcpd.conf”, lalu cari # A slighty...., dan ubah script di bawahnya menjadi seperti di gambar, lalu keluar dengan CTRL+X dan pencet Y untuk menyimpan.

# A slightly different configuration for an internal subnet.

subnet 192.168.10.0 netmask 255.255.255.0 {

  range 192.168.10.10 192.168.10.20;

  option domain-name-servers 192.168.10.100;

  option domain-name "contoh-dhcp-server.com";

  option routers 192.168.10.100;

  option broadcast-address 192.168.10.255;

  default-lease-time 600;

  max-lease-time 7200;

}

·    subnet 192.168.10.0 netmask 255.255.255.0 disini kalian masukan Network dan Subnetmask jaringan kalian, karena disini saya hanya menggunakan satu interface yang langsung terhubung ke client, maka saya menggunakan IP satatic yang sudah saya setting sebelumnya, kalian bisa melihatnya disini.

·       range 192.168.10.10 192.168.10.20 disini kita masukan range IP yang akan di berikan ke client, kalian bisa menyesuaikanya dengan jumlah client.

·   option domain-name-servers 192.168.10.100 disni kita bisa masukan dengan IP kita atau IP router atau bisa juga dengan DNS google 8.8.8.8

·       option domain-name "contoh-dhcp-server.com” bagian ini kita bisa masukan nama domain.

·  option routers 192.168.10.100 disini kita masukan IP gateway, karena komputer ini saya simulasikan menjadi server jadi di bagaian ini saya masukan IP komputer saya sendiri.

·     option broadcast-address 192.168.10.255 sama halnya dengan gateway di sini saya masukan IP broadcast sesuai dengan IP yang sudah saya setting sebelumnya, kalian bisa melihatnya dengan perintah “ifconfig”.

·    Terkahir untuk bagian default-lease-time 600 dan max-lease-time 7200 disni saya biarkan sesuai settingan defaultnya.

5.  Lalu konfigurasi file /etc/default/isc-dhcp-server, dengan perintah “nano /etc/default/isc-dhcp-server”, lalu isi INTERFACESv4=”.....” dengan nama interface yang akan terhubung ke client, disni saya masukan enp0s3 kalian bisa melihat nama interface kalian dengan perintah “ifconfig”.


6.  Sampai disini proses konfigurasi sudah selesai kita bisa melakukan restart dhcp server dengan perintah “systemcl restart isc-dhcp-server.service”, kemudian melihat status dari service tersebut dengan perintah “systemcl status isc-dhcp-server.service”, jika mucul tulisan active (runing), berati dhcp server sudah aktif dan sedang berjalan.


7.    Tahap terakhir adalah pengujian kita hidupkan seluruh komputer client tadi dan masuk ke configure untuk meminta IP ke server dengan perintah “dhcp -r”, jika berhasil maka akan muncul IP sesuai dengan range yang kita buat tadi begitu juga dengan gatway dan lainya untuk melihat detailnya bisa masukan perintah “show ip”, lakukan ke seluruh PC Client.


8.     Kita juga bisa melakukan ping ke gateway dan ke PC lainya.



Jadi seperti itulah caranya, apabila ada yang kurang faham atau ada kesalahan penulisan bisa di diskusikan melalui grup WA disini

Monday, February 8, 2021

Konfigurasi IP static di Debian

Hallo....

Kali ini saya akan membagikan cara konfigurasi IP Static di Debian, saat ini saya menggunakan Debian 10, IP Static saya butuhkan agar saya mendapatkan IP sesuai keinginan bukan di atur oleh DHCP server.

Oke  langsung saja ke caranya.

1.   Pertama kita masuk sebagai super user dengan perintah “su -l”, kemudian kita akan mulai konfigurasi di file /etc/network/interfaces dengan perintah “nano /etc/network/interfaces


2.    Jika belum pernah di konfigurasi maka akan muncul konfigurasi default / DHCP seperti di bawah ini.


3.    Perlu kalian ketahui jika kita menambahkan tanda # di awal baris maka baris itu tidak akan di eksekusi, pada konfigurasi defaultnya akan saya beri tanda # dan membuat konfigurasi baru untuk IP static seperti di bawah ini, kemudian save dengan CTRL+X.

# This file describes the network interfaces available on your system

# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).

 

source /etc/network/interfaces.d/*

 

# The loopback network interface

auto lo

iface lo inet loopback

 

# Konfigurasi IP DHCP

#allow-hotplug enp0s3

#iface enp0s3 inet dhcp

 

# Konfigurasi IP Static

auto enp0s3

iface enp0s3 inet static

        address 192.168.10.100/24

        gateway 192.168.10.100

4.    Kalian juga bisa merubah DNS nya dengan perintah “nano /etc/resolv.conf”, lalu isikan DNS jaringan kalian setelah kata nameserver lalu simpan.


5.     Jika sudah kita akan bisa melihat hasilnya dengan perintah “ifconfig


6. Jika IP belum sesuai dengan konfigurasi kita bisa melakukan restart dengan perintah “/etc/init.d/networking restart” atau reboot debian dengan perintah “reboot”.

Jadi seperti itulah caranya, apabila ada yang kurang faham atau ada kesalahan penulisan bisa di diskusikan melalui grup WA disini

Wednesday, February 3, 2021

Cara salin virtual machine di Virtualbox ke Komputer lain

 Hallo....

Kali ini saya akan membagikan cara menyalin virtual machine di virtualbox, hal ini berguna jika contohnya kalian sudah menginstall suatu OS di virtualbox tapi kalian menginsatllnya di komputer sekolah atau yang bersifat umum dan kalian ingin menginsatall di komputer pribadi kalian sendiri. Dengan ini kalian tidak perlu melakukan installasi yang memerlukan waktu yang cukup lama, kalian hanya perlu melakukan export di komputer sumber dan import di komputer tujuan.

Oke langsung saja ke caranya

1.    Pertama kita buka dulu aplikasi Virtualbox kemudian klik kanan pada mesin virtual yang akan di export atau di salin ke komputer lain, kemudian klik export.


2.   Kemudian kita akan diminta untuk memilih format lokasi file dan lain lain, untuk format saya pilih 1.0 dan untuk MAC Address nya saya pilih Include only, terakhir saya hanya centang Write Manifest file, kemudian klik Next.


3.     Pada langkah terakhir ini saya tidak merubah apapun dan langsung klik export saja.


4.    Jika sudah kita tinggal menunggu proses nya sampai selesai.


5.  Jika proses sudah selesai kita bisa memindahkan file nya ke komputer yang akan kita gunakan untuk menjalankan virtual machine yang di export tadi.


6.  Jika sudah di pindahkan ke komputer tujuan kita bisa buka virtualbox di komputer tersebut, kemudian klik file/berkas di pojok kiri atas lalu klik import. Maka akan muncul jendela baru disini kita harus memsukan file hasil export tadi di kolom paling atas, lalu kita juga bisa mengatur nama, RAM yang akan di alokasikan, tempat penyimpanan virtual machine dll, lalu klik import dan kita tinggal menunggu proses nya sampai selesai.


7.  Jika proses sudah selesai seharusnya akan muncul virtual machine baru dan kita bisa menjalankanya.


Jadi seperti itulah caranya, apabila ada yang kurang faham atau ada kesalahan penulisan bisa di diskusikan melalui grup WA disini